Berduka, maladaptive | |
Dapat dihubungkan dengan | Merasa kehilangan /kehilangan aktual suatu objek (kehilangan diri sendiri seperti yang terlihat sebelum terjadi insiden traumatik, dan juga menyebabkan kehilangan lain dalam/sesudah) Hilangnya kesehatan fisiopsikososial Kegagalan respon berduka terhadap kehilangan tidak adanya antisipasi berduka;kurangnya resolusi respon berduka sebekumnya. |
Kemungkinan ditandai oleh | Ekspresi verbal distress terhadap kehilangan kesulitan dalam mengekspresikan kehilangan;ekspresi perasaan bersalah. Ekspresi masalah yang tidak terpecahkan;mengenang pengalaman masa lalu. Menyagkal kehilangan,marah,sedih, menangis;afek labil Perubahan kebiasaan makan,pola tidur dan mimpi tingkat aktivitas, libido Perubahan konsentrasi dan/atau penyelesaian tugas |
Kriteria Hasil | Menunjukkan kemajuan dalam menghadapi/melewati tahap berduka Berpartisipasi dalam pekerjaan dan perawatan ditri/aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai kemampuan Mengungkapkan ada kemajuan resolusi berduka dan harapan untuk masa depan |
INTERVENSI | RASIONAL |
Mandiri Perhatikan ekspresi perasaan bersalah atau menyalahkan diri sendiri secara verbal/nonverbal.
Akui realitas perasaan bersalah, dan bantu klien untuk mengambil langkah ke arah resolusi.
Beri penguatan bahwa klien membuat keputusan terbak yang dapatdibuat waktunya.
Perhatikan tanda dan tahap berduka terhadap diri sendiri dan/atau orang lain(misalnya.menyangkal,marah,tawar-menawar,depresi,penerimaan).
Sadari adanya perilaku menghindar (mis. Marah, menarik diri)
Beri informasi tentang normalnya perasaan/tindakan dalam hubungannya dengan tahap berduka.
Beri ”izin bagi klien untuk mengalami depresi-” untuk berada pada titik ini pada saat ini.
Anjurkan verbalisasi tanpa konfrontasi tentang realitas.
Identifikasi faktor budaya dan cara individu menghadapi kehilangan sebelumnya. Tunjukkan kekuatan/ keterampilan koping positif individu.
Beri penguatan penggunaan keterampilan koping yang efektif sebelumnya.
Bantu orang terdekat untuk menghadapi respons klien.
Kolaborasi Rujuk pada sumber lain (mis. Kelompok pendukung/sebaya, konseling, psikoterapi, rohaniawan). |
Rasa bersalah orang yang selamat mempengaruhi kebanyakan orang yang selamat dari trauma yang orang lain meninggal, dan klien bertanya ”mengapa saya terpisah?” atau mungkin berkeyakinan, ”saya tidak berharga, dan orang lainlah yang berharga.” Penerimaan perasaan dan dukungan terhadap keterampilan koping yang baru membuat klien mengambil risiko perilaku yang baru. Bagaimanapun pilihan telah dibuat, klien selamat dari kejadian tersebut. Klien memerlukan penerimaan positif mutlak dan validasi keputudsan dalam menyelesaikan perasan bersalah dan mulai menghadapi proses berduka. Identifikasi pemahaman tahap berduka membantu dalam memilih intervensi, merencanakan asuhan, dan kemajuan ke arah resolusi.
Klien menghindar menghadapi perasaan yang menyebabkan situasinya saat ini. Pengenalan pada saat ini dapat membantu dengan memulai pendekatan baru untuk menyelesaikan masalah. Catatan : penghindaran tidak boleh disamakan dengan penghilangan (extinction), penurunan memori yang menginduksi kepedihan progesif dan sering kali secara spontan; meskipun kedua usaha tersebut untuk menjauhkan klien dari kejadian traumatik, penghilangan (extinction)merupakan sikap adaptif.
Individu mungkin percaya bahwa perasaan tersebut tidak dapat diterima, dan dengan mengetahui perasaan tersebut adalah normal dapat memberi perasaan lega. Memberi kesempatan bagi klien untuk menerima diri sendiri dan merasa puas dengan kemajuan saat ini. Membantu klien memulai resolusi dan penerimaan.konfreontasi dapat menyebabkan kurangnya penerimaan dan mengganggu kemajuan. Budaya yang berbeda, berbeda pula cara menghadapi kehilangan, dan penting untuk membiarkan klien menghadapi situasi dalam caranya sendiri secara sehat. Bagaimana klien telah menghadapi kehilangan di masa lalu dapat menjadi prediktor yang reliabel terhadap bagaimana kehilangan saat inidihadapi dan bagaimana kehilangan akan dihadapi di masa depan, secara efektif atau tidak efektif.klien dapat mengabaikan/merusak kemampuannya sendiri. Dengan mengidentifikasi cara yang bermanfaat,klien telah menghadapi masalah, membuat klien merasa positif tentang diri sendiri. Dukungan dan pemahaman tentang alasan perilaku klien memberi kesempatan bagi keluarga untuk bekerja dengan klien dalam pengembangan keterampilan koping yang baru untuk menyelesaikan berduka.
Mungkin perlu bantuan tambahan untuk menyelesaikan situasi/masalah secara bersamaan |
Senin, 15 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar