Gangguan pola tidur | |
Dapat dihubungkan dengan | Stress psikologis (ansietas,depresi dengan mimpi disruptif berulang) |
Kemungkinan ditandai oleh | Keluhan adanya kesulitan untuk tertidur/tidak merasa beristirahat dengan baik. Insomnia yang menyebabkan cepat terbangun Laporan adanya gangguan tidur (mis. Mimpi buruk, mimpi kematian dirinya, mimpi terkait bencana, kilas balik, bayangan intrusif/trauma, takut mengalami kembali peristiwa tersebut Hipersomnia (sebagai cara menghindari perilaku, peristiwa atau situasi yang membangkitkan ingatan) |
Kriteria Hasil | Mengungkapkan pemahaman gangguan/masalah tidur Mengidentifikasi perilakuuntuk meningkatkan tidur Tidur adekuat/sesuai dengan kebutuhan jumlah jam tidur individu Melaporkan peningkatan perasaan dan merasa cukup istirahat |
INTERVENSI | RASIONAL |
Mandiri Kaji gangguan pola tidur dengan observasi dan laporkan klien dan/atau orang terdekat. Identifikasi penyebab dan faktor yang berperan (mis. Pikiran intrusif/repetitif, mimpi buruk, tingkat ansietas berat). Perhatikan adanya penggunaan kafein dan/atau alkohol, obat-obat lain. Sediakan lingkungan yang tenang: atur agar klien dapat tidur sebanyak mungkin tanpa gangguan. Anjurkan klien untuk mengembangkan perilaku rutin jika terdapat insomnia (mis. Tidak tidur siang setelah tengah hari, mandi air hangat/minum susu hangat sebelum tidur, merilekskan pikiran, turun dari tempat tidur 10 menit setelah bangun jika tidak mampu untuk tidur lagi, batasi tidur sampai 7 jam setiap malam). Kolaborasi Beri obat sedatif hipnotik atau antiansietas sesuai indikasi. (Rujuk pada DK: ansietas [berat sampai panik]/takut.) |
Informasi subjektif dan objektif merupakan pengkajian masalah individu dan mengarahkan intervensi. Faktor-faktor ini mengganggu baik kemampuan untuk tertidur dan siklus tidur REM, memengaruhi kualitas tidur.
Bantu dalam membentuk tidur/istirahat optimal yang rutin.
Ritual membantu menurunkan ansietas dan takut menghadapi tidak dapat tidur semalaman. Catatan: L-triptofan dalam susu dipercaya dapat memicu tidur.
Mungkin memerlukan terapi obat jangka pendek untuk menurunkan rasa kelelahan yang sangat/ketakutan dan meningkatkan relaksasi untuk meningkatkan tidur. (obat-obat ini harus digunakan secara terpisah untuk menghindari ketergantungan dan adiksi.) |
Senin, 15 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar