Isolasi sosial/hambatan interaksi sosial | |
Dapat dihubungkan dengan: | Berkurangnya keterlibatan dengan dunia eksternal;kekakuan respons terhadap lingkungan/kekakuan afektif; kesulitan dalam membentuk dan/atau mempertahankan hubungan dengan orang lain. Merasa bersalah dan malu/perasaan bersalah sebagai orang selamat Perilaku/nilai sosial tidak diterima |
Kemungkinan ditandai oleh: | Konflik dengan keluarga, orang terdekat, menarik diri dan penghindaran terhadap orang lain/tidak ada orang yang mendukung; mengungkapkan perasaan penolakan/pengasingan diri; pada observasi; terlihat ketidaknyamanan dalam situasi sosial/penggunaan perilaku interaksi sosial tidak berhasil Kehilangan minat dan energi untuk bekerja dan hubungan secara kronis Merasa mudah mengalami ketakutan yang sangat karena kehilangan kendali impuls agresif Merasa bertanggung jawab (bersalah) dalam mendorong terjadinya peristiwa tersebut atau gagal mengendalikan situasi tersebut; amuk pada pengecualian terhadap kehilangan atau cedera Penyalahgunaan obat (alkohol) |
Criteria Hasil | Mengungkapkan pengenalan penyebab kerusakan interaksi/isolasi Mengakui keinginan untuk lebih terlibat dengan orang lain Menunjukkan keterlibatan/partisipasi dalam aktivitas dan program yang sesuai. |
INTERVENSI | RASIONAL |
Mandiri Kaji derajat isolasi. Perhatikan perilaku menarik diri dan penggunaan penyangkalan. Ketahui dengan pasti persepsi klien terhadap alasan masalah.
Bantu klien membedakan antara isolasi dan kesepian/kesendirian.
Identifikasi sistem pendukung yang ada pada klien (mis. Keluarga,teman,teman kerja).
Eksplorasi dengan klien dan mainkan peran tentang cara membuat perubahan dalam interaksi/perilaku sosial. Akui setiap usaha positif yang dibuat klien dalam membentuk kontak dengan orang lain.
Kolaborasi Anjurkan klien untuk melanjutkan dan/atau mencari terapi di luar atau terapi rawat jalan/aktivitas kelompok sebaya. Rujuk klien untuk konseling pekerjaan, jika diindikasikan. (Rujuk ke DK: Koping: Individu, ketidakefektifan ). |
Mengindikasi kebutuhan/pilihan intervensi. Menarik diri dan menyangkal dapat menghambat/merusak partisipasi dalam terapi.
Waktu bagi klien untuk menyendiri penting untuk mempertahankan kesehatan mental, tetapi kesedihan yang ditimbulkan oleh isolasi dan kesepian perlu untuk intervensi yang berbeda. Keterlibatan orang terdekat dapat membantu membangun dan/atau kembali membentuk sistem pendukung dan mengintegrasikan klien kembali ke dalam jaringan sosial. Mengembangkan dan melatih strategi untuk meningkatkan dan mempertinggi kemungkinan perubahan.
Penguatan positif terhadap kemajuan keterlibatan dengan orang lain dapat menurunkan perasaaan isolasi dan mendorong pengulangan perilaku, meningkatkan sosialisasi.
Akan memerlukan dukungan yang terus-menerus dan dorongan untuk kembali membentuk hubungan sosial dan mengembangkan/memperkuat hubungan. Kesulitan interpersonal dapat memengaruhi hubungan kerja dan penampilan, dan klien mungkin memerlukan bantuan untuk kembali mengintegrasi ke dalam pekerjaan sekarang atau kembali bekerja. |
Senin, 15 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar