Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 15 Desember 2008

Ketidakberdayaan

Dapat dihubungkan dengan:


Interaksi intrapersonal (kurangnya pengendalian terhadap peristiwa traumatik)

Adanya gejala ansietas yang berlebihan (mis. Pikiran intrusif, kilas balik, manifestasi fisik)

Gaya hidup dengan keterampilan koping yang tidak berdaya/buruk

Kemungkinan ditandai oleh:


Ekpresi verbal tentang kurangnya pengendalian terhadap situasi sekarang/akibat masa depan; kepasifan dan/atau marah

Keengganan mengekspresikan perasaan yang benar.

Tergantung pada orang lain

Tidak berpartisipasi dalam perawatan atau pembuatan keputusan saat ada kesempatan

Hasil yang diharapkan

Mengidentifikasi area ketika individu memiliki pengendalian diri

Mengekspresikan rasa pengendalian terhadap situasi saat ini/akibat masa depan

Menunjukan keterlibatan dalam perawatan dan merencanakan masa depan

INTERVENSI

RASIONAL

Mandiri

Identifikasi perilaku koping saat ini/masa lalu yang efektif dan kuatkan penggunaannya.


Perhatikan latar belakang etnik, persepsi budaya/agama dan kepercayaan tentang kejadian (mis. Pembalasan dari Tuhan).




Rumuskan rencana keperawatan dengan klien, buat tujuan pencapaian yang realistik.

Dorong klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor pengendalian diri dan juga faktor yang tidak dimiliki dalam kemampuan diri untuk mengendalikan perilaku.


Bantu klien untuk mengidentifikasi faktor jika mulai terjadi perasaan tidak berdaya dan hilangnya pengendalian diri.

Gali tindakan yang dapat digunakan klien selama periode stresc(mis. Napas dalam, berhitung sampai 10, meninjau situasi, menyusun ulang).





Beri umpan balik positif jika klien menggunakan metode konstruktif untuk mendapatkan kembali pengendalian diri.

Tingkatkan keterlibatan dalam terapi kelompok.







Kolaborasi

Libatkan dalam pelatihan asertif yang sesuai.


Kesadaran keberhasilan masa lalu meningkatkan percaya diri dan memperbanyak pilihan untuk penggunaan saat ini, meningkatkan rasa pengendalian diri.

Rasa tanggung jawab diri (kesalahan) dan rasa bersalah tentang tidak menyelesaikan sesuatu untuk mencegah kejadian tersebut atau tidak merasa ”cukup baik” untuk layak diselamatkan merupakan kepercayaan yang kuat pada individu yang dipengaruhi oleh faktor latarbelakang dan budaya.

Melibatkan klien secara aktif, memberi suatu langkah pengendalian terhadap situasi kehidupan.

Pengenalan area pengendalian menurunkan rasa tidak berdaya. Dengan menghadapi masalah di luar pengendalian klien dapat mendorong penerimaan terhadap apa yang tidak dapat diubah.

Meningkatkan pemahaman sumber peristiwa stres yang memicu perasaan ini.



Memberi informasi untuk membantu klien mempelajari cara konstruktif dalam mengatasi perasaan tidak berdaya dan untuk memperoleh pengendalian diri. Menyusun stresor/situasi dalam kata-kata lain atau gagasan yang positif dapat membantu klien mengenali dan mempertimbangkan alternatif.

Pengakuan dan penguatan mendorong pengulangan perilaku yang diharapkan.



Memberi kesempatan bagi klien untuk mempelajari perilaku koping baru dari kelompok yang pernah mengalami peristiwa/reaksi traumatik yang sama di masa lalu. Catatan: sering kali rasa bersalah dan marah tidak merisaukan hingga klien berbicara tentang kehidupannya dengan seseorang yang mempunyai pengalaman yang sama dan dapat empati dengan klien secara pribadi.


Belajar penyelesaian masalah dalam bidang keterampilan sosial dan pengendalian marah memberi rasa kuat pada individu dalam menghadapi hidupnya secara umum.

Tidak ada komentar: